JERITAN KELELAWAR YANG BIJAKSANA
Kelelawar yang
bijaksana terbang berkeliling di malam hari dan beristirahat di siang hari.
suatu hari ku sedang beristirahat, bergelantung di dahan jauh tinggi dari
jangkauan bahkan-ku rela bersedia tinggal di lubang lubang gua yang gelap dan
dingin bahkan sengaja menampilkan wujud wajah seram dan mengerikan, agar
membuat manusia menjauhi-ku dan tidak menyentuh-ku. Akan tetapi tidak pernah
terbayangkan bahwa manusia tidak dapat mengendalikan sikap serakah dan nafsu
makan mereka yang dipercaya memiliki berbagai khasiat untuk tubuh sehingga tak
heran jika di CHINA banyak kudapan lezat yang berbahan dasar dari kelelawar.
Tapi pada akhir-akhir
ini sedang menjadi pusat perhatian seluruh dunia yang rupanya telah
terkonfirmasi menyebar virus ke beberapa negara seperti Jepang, Singapura,
Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal dan Perancis.
Namun hingga saat ini masih belum di pastikan asal dari virus tersebut
Terkait dengan
hal itu maka ku menyadari dalam diriku mengandung ribuan racun penyakit.
Seperti
virus Rabv, virus Ebola, dan saat ini virus Corona dan virus lain yang
mematikan.
Agar
tidak berhamburan di luar dan mengganggu keselamatan manusia maka saya rela
mengandalkan kekuatan sendiri selama puluhan tahun, semua virus itu saya tutup dan kunci rapat rapat.
Wahai
manusia tahukah kalian jika seluruh virus akan berhamburan keluar menjerat
kalian, saya hanya bisa mengeluh dengan penuh penyesalan. Seluruh
semua jerih payah saya selama ini pada akhirnya semua di rusak
Saya
hanya dapat membantu manusia menyampaikan hukum alam semesta dimana ku
dijadikan santapan yang lezat, tapi virus-virus yang di tubuh saya akan kehilangan
tempat tinggalnya. Virus-virus ini perlu mencari rumah baru bagi mereka dan
tubuh kalian penuh dengan lemak, bukankah itu merupakan tempat yang cocok untuk virus-virus ini.
Saya
ingin lebih mendalam menyampaikan kehidupan
manusia haruslah harmonis dengan alam namun keharmonisan tidak
senantiasa menghiasi hubungan antara manusia dengan alam semesta.
Manusia
sebenarnya adalah makhluk kecil di dalam alam semesta ini. janganlah
beranggapan bahwa dengan tercipta sebagai manusia lalu tidak ada yang ditakuti,
sehingga menganggap diri yang paling hebat dan berkuasa.
Terakhir
saya masih ingin mengingatkan pada manusia, bahwa jeritan kelelawar yang
bijaksana ini tidak mewakili pribadi para kelelawar. Tapi mewakili juga para
Burung-Burung, Ular, Tikus, Bintang Laut, Kuda Laut dan seluruh hewan alam di
semesta ini.
OLEH: Adriano Da Silva S.T.
ALUMNI
UWG MALANG-17