ARIS WIDYAGAMA

Minggu, 15 Maret 2020

JERITAN KELELAWAR YANG BIJAKSANA


JERITAN KELELAWAR YANG BIJAKSANA

Kelelawar yang bijaksana terbang berkeliling di malam hari dan beristirahat di siang hari. suatu hari ku sedang beristirahat, bergelantung di dahan jauh tinggi dari jangkauan bahkan-ku rela bersedia tinggal di lubang lubang gua yang gelap dan dingin bahkan sengaja menampilkan wujud wajah seram dan mengerikan, agar membuat manusia menjauhi-ku dan tidak menyentuh-ku. Akan tetapi tidak pernah terbayangkan bahwa manusia tidak dapat mengendalikan sikap serakah dan nafsu makan mereka yang dipercaya memiliki berbagai khasiat untuk tubuh sehingga tak heran jika di CHINA banyak kudapan lezat yang berbahan dasar dari kelelawar.
Tapi pada akhir-akhir ini sedang menjadi pusat perhatian seluruh dunia yang rupanya telah terkonfirmasi menyebar virus ke beberapa negara seperti Jepang, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal dan Perancis. Namun hingga saat ini masih belum di pastikan asal dari virus tersebut
Terkait dengan hal itu maka ku menyadari dalam diriku mengandung ribuan racun penyakit.
Seperti virus Rabv, virus Ebola, dan saat ini virus Corona dan virus lain yang mematikan.
Agar tidak berhamburan di luar dan mengganggu keselamatan manusia maka saya rela mengandalkan kekuatan sendiri selama puluhan tahun, semua virus itu saya  tutup dan kunci rapat rapat.
Wahai manusia tahukah kalian jika seluruh virus akan berhamburan keluar menjerat kalian,  saya  hanya bisa mengeluh dengan penuh penyesalan. Seluruh semua jerih payah saya selama ini pada akhirnya semua di rusak
Saya hanya dapat membantu manusia menyampaikan hukum alam semesta dimana ku dijadikan santapan yang lezat, tapi virus-virus yang di tubuh saya akan kehilangan tempat tinggalnya. Virus-virus ini perlu mencari rumah baru bagi mereka dan tubuh kalian penuh dengan lemak, bukankah itu merupakan tempat yang cocok  untuk virus-virus ini.
Saya ingin lebih mendalam menyampaikan kehidupan  manusia haruslah harmonis dengan alam namun keharmonisan tidak senantiasa menghiasi hubungan antara manusia dengan alam semesta.
Manusia sebenarnya adalah makhluk kecil di dalam alam semesta ini. janganlah beranggapan bahwa dengan tercipta sebagai manusia lalu tidak ada yang ditakuti, sehingga menganggap diri yang paling hebat dan berkuasa.
Terakhir saya masih ingin mengingatkan pada manusia, bahwa jeritan kelelawar yang bijaksana ini tidak mewakili pribadi para kelelawar. Tapi mewakili juga para Burung-Burung, Ular, Tikus, Bintang Laut, Kuda Laut dan seluruh hewan alam di semesta ini.

OLEH: Adriano Da Silva S.T.
             ALUMNI UWG MALANG-17